Jumat, 20 September 2013

Benar-benar Hidup

Sudah lama tidak mengisi blog ini. Mau posting apa, bingung. Hmm.., ok, aku pernah membaca sedikit kutipan bahwa :

"Tiap-tiap manusia akan mati, namun tidak semua manusia benar-benar hidup"

Sebuah kalimat yang sangat singkat namun akan sangat mengena pada siapapun orang (yang masih waras, hehe) yang membaca dan menyelami makna didalamnya. Setiap manusia yang diciptakan memiliki tujuan, dan masing-masing dari kita akan memberikan jawaban yang berbeda apabila diberikan pertanyaan mengenai tujuan dia diciptakan. Namun sebagai penulis di blog ini aku ingin menggunakan otoritasku (ceileh.. sok intelek..) untuk memberikan makna dari tujuan manusia diciptakan, yaitu untuk "Beribadah" (lhah, masak setiap hari dan setiap waktu kita ibadah terus..).

Jangan salah dahulu dalam mengartikan makna ibadah. OK-kita mengartikan ibadah itu sholat (maaf ya bagi yang non muslim), namun tidak hanya sekedar itu saja wujud ibadah. Coba kita bayangkan apabila kita sholat terus, bisa pingsan kita (hehe, bercanda..). Makna ibadah yang sesungguhnya sangat simple, yaitu setiap kita akan melakukan segala sesuatu kita niatkan hanya karena Allah semata, serta meniru apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Simpel kan???

Dari bangun tidur, kita bersyukut karena telah di hidupkan kembali setelah dimatikan sementara (tidur). Kita mengambil air widhu dan sholat shubuh, dari setiap langkahnya ke masjid hingga kembali kerumah. Kita mandi, makan, berangkat beraktifitas, dan tidur kembali dengan niat karena Allah semata. Maka tidak mungkin ada orang yang malas-malasan ketika bangun tidur di pagi hari, menyontek saat ujian, korupsi dan mengingkari tanggung jawab. Karena dia yakin bahwa setiap perbuatan yang dia lakukan akan dimintai pertanggungjabwaban.

Semakin panas ni pembicaraan, ayo kita lanjutkan lagi!!!!
Jadi apa hubunganya dengan kutipan di awal tadi??? Yups, sangat berhubungan.

Setiap makhluk yang diciptakan di dunia ini akan mencapai titik final dari kisah hidupnya ketika ajal sudah menghampiri. Namun, tidak sedikit manusia yang tidak memahami tujuan mereka dicipkatan sehingga arah tujuan mereka melenceng atau bahkan tidak memiliki tujuan. Sehingga meskipun mereka masih hidup, kehidupan mereka terasa hampa.

Mungkin mereka merasakan kenikmatan dunia, namun kenikmatan itu hanya mereka rasakan di luar saja. Hati mereka pasti berkata lain, setiap saat selalu saja ada yang kurang dalam hidup mereka, tidak ada ketentraman, dan bagaikan harimau buta yang kelaparan. kegelisahan di hati mereka tidak pernah cukup walau segala hal sudah ditempuh untuk menuruti keinginan.

Ya, itulah NAFSU.

Ketika kita masih diperbudak oleh hawa nafsu, maka tidak ubahnya mereka seperti binatang. Bahkan binatang lebih berharga, karena bisa disembelih dan dimakan (hehe, inget sebentar lagi Idul Adha).

Ok, gak usah panjang-panjang nulisnya, mari kita pelajari bersama bagaimana memenuhi tujuan hidup kita, dan semoga kita termasuk manusia yang benar-benar hidup.