Tak seperti yang lalu aku menatap
Hanya desahan nafas ini yang tersisa untuk menyapa
Hanya desahan nafas ini yang tersisa untuk menyapa
Walau hanya sekilas aku menatapmu, hati ini berkata
Wahai malam, kemanakah engkau membawa hatiku?
Dingin pagi menyapa penuh rasa
Tidak terasa matahari sudah beranjak dari tidurnya
Menghampiri, mengalunkan suara penuh rasa harap
Apakah disana masih tersisa madu untukku?
Oh awan, hampirilah diriku yang sudah payah ini
Kerasnya air laut telah menghancurkan nadiku
Mengapa awan hanya diam tak menyapa?
Apakah engau telah kehilangan rasa?
Waktu demi waktu kian berlalu
Kulihat putih sinar menyapa dari jauh
Bergegas kuangkat hati ini dan kukeraskan langkah ini
Demi sesuap harapan yang kian terarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar